Pages

Sunday, January 13, 2013

KENALAN, YUK!


Ini sudah ketujuh kalinya aku melirik wanita di sampingku. Bukan, bukan di sampingku sebenarnya. Karena kami terpisahkan oleh sebuah kaca transparan dan dia tepat berada di balik kaca itu duduk menyilang kaki. Tangannya tak lepas dari tab keluaran terbaru. Sesekali ia menyeruput kopi yang dipesannya. Dari tempatku berada ini aku hanya bisa menilai sosoknya dari samping. Rambutnya sebahu ikal kecoklatan, hidungnya mancung, bibirnya tersapu lipstik tipis, dan pipinya mulus tanpa kerut maupun jerawat dan flek. Cantik, ya wanita ini pasti luar biasa cantik. Kusebut ia si cantik saja sampai kutahu namanya nanti. Pastinya bukan hanya aku yang berusaha mencuri pandang ke arahnya. Kulihat beberapa lelaki pengunjung cafe ini juga berusaha menarik perhatian si cantik dengan cara-cara ekstrim. Ada yang dengan sengaja menyenggol mejanya, bahkan ada yang berani duduk begitu saja di hadapannya. Namun sepertinya si cantik sedang menunggu seseorang jadi dia menolak dengan halus. Setidaknya itu yang kubaca dari gerak bibirnya.

Sebenarnya aku bisa saja pindah meja ke ruangan sebelah yang sama dengannya. Tetapi aku juga sedang menunggu seseorang dan tentu saja aku tak bisa lepas dari rokok yang selalu kuhisap jika jenuh seperti ini.

Si cantik kini melihat jam tangannya lalu matanya memandang sekeliling dan .. mata kami pun bertemu. Wajahku pias bersemu. Dadaku berdebar kencang. Benar dugaanku, ia benar-benar cantik. Tak kalah dengan artis-artis yang muncul di televisi. Ia tersenyum padaku sekilas kemudian berpaling lagi pada tab nya sebelum kusempat membalas senyumannya.

Orang yang kutunggu terlambat lima menit dari waktu perjanjian. Sepertinya tak masalah jika saat ini juga aku menghampiri si cantik dan mungkin mengajaknya berkenalan. Hanya kenalan saja, tidak lebih. Daripada tidurku malam ini tidak tenang dihantui rasa penasaran.

Langkahku sudah sampai di pintu kaca yang membatasi aku dan si cantik sampai kudengar seseorang memanggil namaku.

"Mas Wira.."
Lelaki yang kutunggu sedari tadi akhirnya datang juga. Ia memelukku erat.

"Aku kangen banget sayangku.. Kamu cantik sekali hari ini.."
Aku tersenyum mendengar pujiannya.

"Jadi sudah siap kan ketemu mamaku? Katanya ia juga sudah menunggu di cafe ini.. mana yaa.. Ah itu kayaknya.."

Mas Wira menggandeng tanganku dan mengajakku menghampiri .. astaga, kami berhenti di meja si cantik! Si cantik segera berdiri menyambut kami.

"Kenalin sayang, ini mamaku.. Walaupun umur udah kepala lima masih cantik kayak kamu kan?"

Kali ini aku tersenyum kaku pada si cantik. Kecewa. Ternyata aku jatuh cinta pada calon mama mertuaku sendiri.



#13HariNgeBlogFF day 1

2 comments:

Leave your comment please.. thank you ;)