Pages

Saturday, September 8, 2012

BALAS DENDAMKU PADAMU


Duduk berhadapan denganmu saat ini seperti mimpi buruk untukku. Tanpa bicara, hanya denting sendok garpu dengan piring yang sesekali terdengar. Aku lapar hanya saja bersamamu saat ini membuat nafsu makanku hilang.

Dimulai dengan pertemuan yang tak kuinginkan beberapa saat yang lalu. Kamu bersikeras menungguku di depan rumah dan akhirnya seperti inilah jadinya. Makan malam yang suram.

Kutatap kamu di depanku. Tak banyak berubah. Wajahmu tetap tampan, tapi sedikit terlihat kurus kurasa. Teringat alasanmu menemuiku, kangen katamu. Berbagai perasaan kamu ungkapkan padaku. Cinta, sayang, dan aku tak dapat menahan sinisku saat kau ucapkan itu.

Mengapa kamu baru sadar sekarang? Padahal berbulan-bulan lalu kamu katakan sudah tak lagi sayang. Dengan teganya kau membuatku terbuang.

Aku sudah menandaskan makan malamku saat handphone-ku di meja bergetar. Aku tersenyum begitu melihat nama yang tertera di layar. Kuabaikan tatapan penuh tanya darimu dan pamit menjauh untuk menjawab panggilan itu.

"Siapa Nay?" tanyamu saat aku kembali duduk di hadapannya.

"Bos-ku.." jawabku singkat. Lalu kembali menandaskan makan malamku.

Tak lama setelah itu seseorang menghampiri meja tempatku dan kamu berada. Aku tersenyum menyambut kedatangannya.

"Kenalin Ndre, ini tunanganku, Nico.." kuperkenalkan dia padamu yang menatapku tak percaya.

"Apa maksudanya ini, Nay?"tanyamu tanpa menyambut uluran tangan Nico.

Aku bangkit dari kursiku. Mengapit lengan tunanganku itu.

"Kalau udah ga ada lagi yang mau diomongin, aku pulang sekarang.. Thanks untuk dinner-nya Ndre.." kuabaikan pertanyaanmu dan kuberikan senyum untukmu.

Senyum pertanda dendamku padamu terbalaskan sudah.





-terinspirasi lagu Marcell - Mendendam

No comments:

Post a Comment

Leave your comment please.. thank you ;)