Pages

Friday, January 27, 2012

SOTO KOYA



Seperti biasa setiap jam istirahat aku dan Rio, pacarku, makan siang bersama. Kami duduk berdua di bawah pohon rindang di dekat lapangan basket, kemudian membuka bekal masing-masing yang dibawa dari rumah.

"iiihh makanan kamu kayaknya enak La.."Rio memandang makanan yang kubawa dari rumah dengan tatapan ingin.

"Mau??" tanyaku sambil menyuapkan satu sendok ke arahnya.

"Apa sih ini?Soto kan ya?"Rio mencicipi sedikit.

"Enak La.. Mama yang bikin?"

"Aku dong... hebat kan aku.." kataku bangga. Kamu tertawa.

"ih, kok ga percaya sih.. beneran deh.." aku menatapmu sebal.

"Kalo kamu mau buatin soto ini buat aku besok aku percaya deh La.."katamu sambil mengedipkan mata. Aku gemas sekali melihatmu.

"Kalo aku ga mau?"

"Ya selamanya aku ga percaya.. hahaha"

"iiih..yaudah ntar malem kamu ke rumahku ya, liat aku masak"

"Asiiiikk..." Kamu bersorak penuh kemenangan.

***

"Ma... bumbu buat bikin soto koya nya masih ada ga?" tanyaku sepulang sekolah.

"Masih sayang.. kenapa? Makan malamnya mau soto lagi? Tapi mama udah masak semur." kata Mama.

"Engga Ma.. Rio minta dibuatin. Dia ga percaya kalo soto itu Lala yang buat. Jadi ntar malem Lala suruh aja ke rumah liat Lala masak." kataku setengah mengadu. Mama tertawa.

***

"Hayooo aku udah datang.. ayo cepet masak..." Begitu datang Rio langsung mendorong-dorongku dari ruang tamu ke dapur.

"Sabar dong.. Emang kamu udah laper ya? Baru jam tujuh.." Aku mulai menyiapkan bahan-bahan dengan bersungut-sungut kesal. Rio hanya tertawa-tawa.

Sepanjang aku memasak kamu hanya duduk saja di meja makan. Tidak membantuku, tapi juga tidak mengganggu. Kamu hanya diam, memperhatikanku memasak. Aku jadi membayangkan suatu saat nanti mungkin kalau jadi istri seperti ini ya rasanya. Aku jadi tersenyum sendiri. Kuliah aja belum sudah membayangkan diri jadi istri.

"Hmmm wangiiii..." Rio sekarang bangkit dari kursi dan mendekat ke arahku. Dia menghirup aroma soto yang sudah hampir jadi itu.

"Eh,kenapa sih daritadi kamu ngeliatin terus?" tanyaku.

"Cuma mau mastiin, kamu masukin cabe banyak-banyak apa ga, trus bahan-bahannya busuk apa... adooohh ampun La.. ampuunn.. hahaha becandaa" belum selesai Rio bicara aku sudah menyerangnya dengan pukulan dan cubitan.

"Nih, soto koya ala chef Lala.." Aku meletakkan semangkuk soto di hadapanmu dengan bangga.

"Apa La? Soto apa namanya?" tanyamu.

"Koya. Soto Koya..cepetan cobain. harus bilang enak ya!"kataku sambil pura-pura melotot.

"Oh..aku dengernya soto Cinta.." katamu kalem sambil menyeruput kuah soto yang masih panas itu.
 Aku mendelik. Ini anak gombal banget sih.

"Hmmm... enak banget La.. lebih enak dari yang aku cobain tadi siang."

"Beneran?"

"Iya.. bumbu koya nya terasa pas banget di lidahku. Seperti kamu yang terasa pas di hati aku." Ah,mau tak mau aku jadi tersipu dibuatnya.

"Makasih ya La..Besok-besok masih mau kan La,bikin soto koya buat aku lagi?" tanyamu. Soto buatanku sudah pindah semua ke perutmu.

Aku tersenyum.

Tentu saja. Ga cuma soto koya, ga cuma untuk besok saja. Memasak untukmu seribu tahun lagi pun aku mau.. i love you Rio..

–tulisan ini pesenannya mba @WangiMS this is for u ;)

No comments:

Post a Comment

Leave your comment please.. thank you ;)