Pages

Thursday, January 26, 2012

MENIKAHLAH DENGANKU



Adakah yang percaya cinta sejati?
Apakah cinta sejati seperti dalam dongeng, novel maupun film itu benar-benar ada?
Apakah mungkin dua orang yang telah terpisah sekian lama dapat bertemu lagi dan bersatu untuk selamanya?

Aku percaya..
Setidaknya untuk saat ini, aku ingin mempercayainya . . .

***

Dialah Sakti, mantan pacarku saat SMA yang membuatku berpikir seperti itu. Sakti muncul lagi dalam kehidupanku beberapa bulan yang lalu, setelah hampir empat tahun lamanya sejak perpisahan kami. Kami bertemu di reuni SMA. Sosoknya kini jauh berbeda. Sakti yang sekarang tampak dewasa dan tentu saja mapan untuk ukuran pria seusianya. Dia menyapaku sopan dan ramah, walaupun ada sedikit nada canggung dari suaranya, mungkin takut kalau aku menolaknya. Aku? Seperti sepuluh tahun yang lalu kembali terpesona dibuatnya. Yah, siapa wanita yang tidak terpesona dengan sosok Sakti saat ini.
Pertemuan kami pun tak berakhir sampai di situ. Kami jadi sering bertemu di waktu-waktu senggang, menghabiskan seharian dengan nonton film, kuliner, ke toko buku, maupun mengobrol santai di rumahnya. Dia baik padaku, keluarganya pun masih sama seperti dulu, hangat dan menerimaku. Sakti pun baik pada keluargaku, walaupun kehadirannya sempat disindir oleh ibuku, namun lamban laun ibuku mulai menerima kehadirannya lagi.

Hari ini tidak biasanya Sakti menjemputku sepulang kantor. Biasanya kami janjian bertemu di suatu tempat, lalu mengobrol sambil makan malam menghilangkan kepenatan setelah seharian bekerja.

Sikapnya pun berbeda. Ada apa?,hatiku bertanya-tanya.


Dan di sinilah kami, di salah satu kafe favorit kami. Kafe ini bukan tempat yang mewah, tapi ini tempat kencan kami pertama kali sepuluh tahun yang lalu. Kami pun duduk di tempat dan posisi yang sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Pembicaraan kami mengalir biasa sampai kemudian Sakti bertanya,
"Aya, apa sekarang ini kamu punya pacar atau lagi dekat dengan seseorang?"

Bodoh, kalau aku punya pacar aku tak mungkin bisa menghabiskan waktu bersamamu selama beberapa bulan ini, batinku.

Aku menggeleng. "Memang kenapa?Tumben nanya gitu.."

Sayup-sayup kudengar lagu kesukaanku dimainkan oleh band kafe. Kahitna, Menikahimu. Lagi-lagi ini lagu yang sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Aku seperti de ja vu.

Jantungku makin tidak karuan dipenuhi rasa penasaran.

Sakti meraih dan menggenggam tanganku, kemudian mengeluarkan kotak kecil dari saku celananya lalu membuka untuk diperlihatkan padaku. Cincin indah sederhana yang dulu pernah aku inginkan saat kami jalan-jalan sepuluh tahun yang lalu. Dia masih ingat.

"Aya, maafkan aku pernah menjadi masa lalu yang menyakitkan untukmu. Aku tidak bisa merangkai kata-kata indah dan romantis seperti tokoh pria dalam novel-novel kamu. Aku cuma bisa bilang, aku menyesal atas apa yang pernah aku lakukan, aku ingin memperbaikinya, aku ingin menjadi masa depan yang indah untukmu.."

Sakti menghela napas sejenak. Matanya sungguh-sungguh menatapku.
"Nayyara Paramitha, menikahlah denganku..."


Tuhan, saat ini aku benar-benar seperti ada dalam sebuah kisah cinta sejati... 


–tulisan ini untuk #15HariNgeblogFF , hari ke 15

No comments:

Post a Comment

Leave your comment please.. thank you ;)